1.Bambang Bayu Saptaji

Bagi penikmat kompetisi maupun turnamen futsal tanah air, nama Bambang Bayu Saptaji tentu tak asing lagi. Ia dianggap sebagai flank terbaik di Indonesia saat ini.
Anggapan itu tentu memiliki alasan. Sebagai seorang flank, ia dikenal memiliki kemampuan dribel dan kecepatan yang mumpuni. Kemampuan itu didukung pula oleh visi dan kecerdasan yang ia miliki, sehingga jarang sekali melihat Bayu kehilangan bola.
Atribut-atribut yang dimiliki Bayu membuatnya menjadi langganan tim nasional Indonesia. Bahkan, panggilan di timnas sudah ia dapatkan sejak 2012 lalu, ketika ia masih berusia 20 tahun. Hingga kini, Bayu masih menjadi salah satu andalan di tim nasional.
Di level klub, Bayu pernah membela beberapa klub papan atas Indonesia, seperti Electric PLN, Libido, hingga Vamos Mataram. Ia juga sempat membela klub asal Tiongkok, Dalian Yuan Dynasty, pada 2014 lalu. Hal itu membuatnya menjadi pemain futsal Indonesia pertama yang membela klub luar negeri.
Jailani Ladjanibi
Jailani merupakan salah satu pemain senior yang masih aktif bermain
di level klub. Sejak pertama kali mendapat panggilan tim nasional
Indonesia pada 2005 lalu, hingga kini ia masih cukup sering mendapat
panggilan timnas.Karier Jailani sebagai pemain futsal memang sudah sangat panjang. Tercatat, sudah lebih dari 10 tahun. Maka tak heran, ia memiliki segudang pengalaman yang kemudian membuatnya didaulat sebagai kapten tim nasional. Kehadirannya di timnas dianggap mampu menjadi teladan bagi para pemain muda.
Meski sudah cukup senior untuk ukuran olahraga futsal, ia masih menjadi andalan di klub yang ia bela, yaitu IPC Pelindo. Sebabnya, ia memiliki kecepatan, teknik individu, dan stamina yang dapat dibilang tak kalah dengan para pemain yang berusia lebih muda. Selain itu, ketenangan sang pemain juga menjadi salah satu atribut penting.
Ardiansyah Runtuboy
Tanah Papua ternyata tak hanya menghasilkan pemain sepakbola berbakat
macam Boaz Solossa atau Elie Aiboy, tetapi juga mampu memproduksi
pemain futsal dengan kualitas nomor satu. Ardiansyah Runtuboy adalah
bukti sahih anggapan tersebut.Dengan usia yang belum menginjak angka 20, Ardiansyah Runtuboy sebetulnya merupakan pendatang baru di kancah futsal Indonesia. Namun, ia langsung menggebrak semenjak kemunculannya.
Hal yang membuat orang kerap mengangkat topi untuk pemain yang pernah membela FC Pingdus Surabaya ini adalah keterampilannya dalam memainkan bola secara bebas atau yang lebih dikenal dengan sebutan freestyle. Dan dengan usia mudanya, Ardiansyah mungkin bisa lebih berkembang lagi untuk menjadi pemain futsal nomor satu di negeri ini.
Randy Satria
Pada 2012, Randy yang tergabung bersama tim Pekan Olahraga Nasional (PON) Sumatera Barat berhasil mendulang emas pada PON yang digelar di Riau. Dalam gelaran tersebut, Randy mampu tampil gemilang. Hasil itu membuatnya direkrut oleh Electric PLN. Namun, ia baru mulai menunjukkan sinarnya ketika membela IPC Pelindo II Jakarta. Di klub inilah prestasi demi prestasi berhasil ia rengkuh.
Kegemilangannya di level klub sukses membuat Randy menjadi panutan para pencinta futsal. Namanya mulai dikenal sebagai salah satu pemain berbakat tanah air. Ia bahkan menjadi salah satu andalan di tim nasional futsal Indonesia.
Andri Kustiawan
Kualitas yang dimiliki Andri bahkan sempat membuat salah satu legenda futsal Indonesia, Vennard Hutabarat, mengajaknya bergabung ke Electric PLN yang ketika itu ia latih. Lewat komentar pada unggahan Instagram Andri, Vennard menulis, “Sudah ditunggu sama listrik.”


0 komentar:
Posting Komentar